Di Korsel, Gaji TKI Lulusan SMP Lebih Tinggi dibanding Profesor di Indonesia


Menurut Prof Ikrar, menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 yang akan rencananya dimulai Desember 2015, Indonesia diperhadapkan dengan tantangan yang cukup berat untuk bersaing dengan negara ASEAN lainnya, yakni rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dan daya saing industri nasional.

"Jika kualitas SDM yang rendah ini tak dibenahi, maka Indonesia akan tertinggal dari negara lainnya, kalah bersaing dalam pasar kerja," ujarnya.

Namun, ada hal menarik dibalik rendahnya rendahnya kualitas SDM Indonesia dari sisi prosentase secara umum, karena ada juga hal yang cukup membanggakan bagi negara ini, ketika ada sejumlah anak bangsa ini bersinar pada sejumlah ajang kompetisi ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Termasuk sebuah realita yang saya lihat ketika ke-Korsel, ada TKI lulusan SMP yang gajinya justru lebih tinggi dari pendapatan seorang profesor di Indonesia. Ini jelas luar biasa, karena tenaga terampil kita ternyata terpakai di negara lain dan diberi gaji yang cukup besar, bahkan melebihi gaji sarjana UI yang juga kerja di sana," tuturnya.

Menurutnya, Indonesia sebetulnya memiliki potensi untuk bersaing dengan negara ASEAN lainnya, karena berdasarkan data, prosentase kalangan masyarakat ekonomi menengah di Indonesia, ternyata sudah berkisar 50 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.[yahoo/wk]


0 Response to "Di Korsel, Gaji TKI Lulusan SMP Lebih Tinggi dibanding Profesor di Indonesia"

Post a Comment