Dahlan mengaku pihaknya akan terus melakukan penagihan kepada pihak manajemen PT Freeport Indonesia untuk segera membayarkan dividen. Pasalnya, kinerja perusahaan tersebut tahun lalu diketahui pada kondisi untung.
"Masih seperti dulu, belum ada perkembangan (belum bayar dividen)," ujar Dahlan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (2/5).
Namun, Dahlan tetap bersikap realistis jika keputusan RUPS memutuskan tidak akan membayarkan dividennya. Pasalnya, saham pemerintah di perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut hanya minoritas.
"Tetap diurus, tapi kan yang menentukan RUPS, kalau memutuskan tidak membagi dividen, ya gak bisa," jelasnya.
Untuk diketahui, dalam laporan kinerja keuangan tahun 2013 Freeport McMoran Copper & Gold (FCX), pemilik 90,64 persen saham PT Freeport Indonesia. Laporan itu menunjukkan total penjualan emas dan tembaga dari tambangnya di Indonesia yang dikelola PT Freeport Indonesia mengalami kenaikan.
Total penjualan emas dan tembaga Freeport Indonesia masih mengalami kenaikan sebesar 6,2 persen menjadi USD 4,34 miliar (Rp 49,59 triliun, kurs Rp 11.428 per USD) pada akhir tahun 2013 dibandingkan pada periode tahun 2012 yang sebesar USD 4,09 miliar.
Di mana penjualan tembaga tercatat naik menjadi USD 2,9 miliar pada 2013 dari sebelumnya USD 2,56 miliar. Sementara penjualan emas tercatat turun tipis menjadi USD 1,44 miliar dari sebelumnya USD 1,52 miliar.
Volume penjualan tembaga mengalami kenaikan menjadi 885 juta pounds pada 2013 dari sebelumnya 716 juta pounds. Harga rata-rata penjualan tembaga memang mengalami penurunan menjadi USD 3,28 dari sebelumnya USD 3,58 per pounds.
Volume penjualan emas juga mengalami kenaikan menjadi 1,096 juta ounces pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 yang sebanyak 915 ribu ounces. Harga rata-rata penjualan emas juga turun menjadi USD 1.312 per ounces dari sebelumnya USD 1.664 [ merdeka ]
0 Response to "Meski Untung, Freeport "Ogah" Bayar Dividen Kepada Indonesia"
Post a Comment