Bencana Chernobyl merupakan bencana paling mematikan yang pernah terjadi di Ukraina pada tahun 1986 karena mempunyai dampak luar biasa terhadap lingkungan, wilayah tersebut hingga saat ini masih terkontaminasi oleh radiasi akibat ledakan Nuklir.
Dampak dari radiasi ionizing dapat menghasilkan oxidative stress . Untuk mengetahui seberapa besar dampak tersebut dapat berpengaruh pada makhluk hidup, ilmuan melakukan percobaan ekologi untuk mempelajari efek radiasi ionizing pada hewan liar. Hasilnya, ternyata beberapa hewan dapat beradaptasi dengan respon adaptif fisiologi.
Dua spesies burung dan satu jenis ikan, mereka memiliki cara berbeda untuk menangkal radiasi Chernobyl ini. Hingga saat ini para ilmuan tengah meneliti bagaimana cara mereka dapat bertahan dari radiasi yang tidak mampu di tangkal oleh manusia.
Dr Galvan bersama teman nya menangkap 152 burung dari 16 spesies yang berbeda dan beberapa jenis ikan untuk menjadi sampel penelitian.
 |
| Salah satu jenis burung dalam penelitian dari jenis Coccothraustes coccothraustes |
Dikutip dari Sci-News , Para ilmuan mengukur tingkat radiasi di setiap lokasi yang akan di uji, setelah lokasi yang tepat di temukan, mereka mengambil bulu dan darah dari setiap jenis burung. Setelah itu, ilmuan mengukur kadar glutathione, oxidative stress, dan melihat kerusakan DNA dalam sampel darah dan juga melihat kadar pigmen dalam bulu.
Lokasi penelitian yang dilakuakan memiliki tingkat radiasi berkisar 0.02 to 92.90 micro Sieverts perjam.
Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat radiasi, kondisi dan glutathione burung juga ikut meningkat untuk menekan tingkat oxidative stress dan kerusakan DNA.
"Temuan ini penting karena mereka memberitahu kita lebih banyak tentang kemampuan spesies yang berbeda untuk beradaptasi terhadap tantangan lingkungan seperti Chernobyl dan Fukushima," Dr Galvan menyimpulkan.
Ilmuan juga berharap dengan penelitian ini untuk kedepan akan memberi manfaat pada manusia untuk pertahanan diri dari radiasi.
Lokasi penelitian yang dilakuakan memiliki tingkat radiasi berkisar 0.02 to 92.90 micro Sieverts perjam.
Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat radiasi, kondisi dan glutathione burung juga ikut meningkat untuk menekan tingkat oxidative stress dan kerusakan DNA.
"Temuan ini penting karena mereka memberitahu kita lebih banyak tentang kemampuan spesies yang berbeda untuk beradaptasi terhadap tantangan lingkungan seperti Chernobyl dan Fukushima," Dr Galvan menyimpulkan.
Ilmuan juga berharap dengan penelitian ini untuk kedepan akan memberi manfaat pada manusia untuk pertahanan diri dari radiasi.
Foto Ilustrasi : Ledakan Bom Nuklir
0 Response to "Penemuan Baru, Beberapa Jenis Burung Ternyata Tahan Terhadap Radiasi Nuklir"
Post a Comment