Mantan Anggota FBI Kembali Akui Bocorkan Data Rahasia Ke Media


Mantan anggota Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) Donald John Sachtleben mengaku bersalah atas pembocoran informasi rahasia tentang perencanaan penggagalan bom kepada media. Peristiwa pembocoran ini juga disebut oleh Jaksa Penuntut Eric Holder sebagai peristiwa pembocoran paling serius dalam sejarah Amerika Serikat (AS).

Dalam persidangan yang berlangsung di Indiana, Donald divonis selama tiga tahun tujuh bulan setelah terbukti bersalah atas tuduhan melakukan pembocoran. Selain tuduhan tersebut, Donald juga menghadapi tuduhan terpisah, yaitu pornografi anak.

Atas vonis yang dijatuhkan kepada pria berusia 55 tahun ini, pihak pengacara belum mau merespons dengan melakukan banding. Secara spesifik tuduhan Donald adalah pembocoran rencana penggagalan bom yang terjadi di sebuah pesawat asal Yaman. Demikian diberitakan Al-Jazeera.

Media yang menerima berita bocoran dari Donald masih menunda penerbitan berita tersebut. Penundaan disebabkan permintaan AS yang mengkhawatirkan masalah keamanan akan muncul ketika berita tersebut naik.

Akan tetapi beberapa pihak menilai kebocoran tersebut juga berguna untuk melemahkan posisi milisi Al Qaeda di daerah semenanjung Arab.

Donald diketahui berhenti dari FBI tahun 2008 setelah bekerja selama 25 tahun. Menurut Departmen Kehakiman AS setelah keluar Donald masih dikontrak FBI dengan jabatan sebagai seorang analisis bom.

Bila vonis Donald diterima maka hukumannya akan menjadi yang terlama bagi sebagai seorang pembocor data kepada media. (okz)





0 Response to "Mantan Anggota FBI Kembali Akui Bocorkan Data Rahasia Ke Media"

Post a Comment